Jalebi, Film Tontonan Wajib untuk Kaum Susah Move On
"Mengapa kau melakukan Dev? Kau mengkhianatiku sejauh ini. Kau punyai istri. seorang anak kecil. Saya salah. Kau tidak sempat mencintaiku. Saya menghancurkan diriku, karenamu. AKU MERUSAK DIRIKU, KARENAMU!"
Jalebi, satu nama makanan ciri khas India yang bercitarasa manis. Benar-benar judul yang cocok untuk membawakan satu cerita cinta yang legit. Jalebi adalah film Bollywood yang launching di tahun 2018 akhir. Film ini diperankan oleh Varun Partner (untuk Dev), Rhea Chakraborty (untuk Aisha) serta Digangana Suryavanshi (untuk Anu).
Film ini berawal saat Aisha, penulis pemula yang cari bahan tulisan dengan datangi Manor Netaji di Old Delhi. Manor itu ceritanya peninggalan pejuang kemerdekaan yang dahulunya untuk tempat perlindungan mereka. Tur guide yang sekaligus juga mejadi pemilik Manor,Dev menarik hati Aisha. Ketampanan, kepandaian, serta dedikasinya pada peninggalaan leluhur membuat Dev nampak seksi di mata Aish. Hari selanjutnya, Aisha nekat mem-booking semua paket house tur Dev. Gagasan awal Aisha yang ingin pengamatan bahan tulisan malah menjadi persemaian bibit-bibit cinta.
Beberapa waktu bersama-sama Dev, Aisha putuskan untuk melamar Dev. Wedyannnnn. Dev sama terpikatnya. Mereka rayakan pernikahan ala tradisi India. Aisha yang datang dari kota metropolisnya India, Mumbai, berasa jika pernikahan tradisi demikian melelahkan. Banyak ritual yang non-sense serta undangan yang perlu diterima dengan hahahihi. Capekk ati menurut dia. Rasa raih dia luapkan dengan merokok diam-diam di balkon kamarnya.
Untuk wanita kekinian, Aisha merasai banyak gap di antara dianya serta keluarga besar suami. Memang, di India ada banyak budaya gabung family (beberapa keluara tinggal bersama-sama). Aisha tidak terlatih untuk tinggal dengan cara terbuka dengan beberapa orang. Nampak pada adegan dimana ibunya Dev menyapa Dev mengenai tingkah laku Aisha yang menyukai tutup pintu kamar di siang hari. Tingkah laku Aisha yang buat gedeg mertuanya ialah merokok.
Aisha betul-betul dilukiskan untuk wanita progresif dalam film itu. Dia tidak dapat memasak. Mertua serta iparnya yang lakukan pekerjaan kerumahtanggan itu. Aisha memakai baju zaman saat ini yang cukup pendek serta terbuka bila di rumah. Aisha ambil pekerjaan freelance penulis. Dia semakin memimpin jalinan percintaan. Satu penggambaran wanita yang menerjang kenyataan warga India yang sejauh ini masih diketahui benar-benar patriarkis.
Beberapa waktu berlalu. Aisha berasa jemu berada didalam rumah Manor terus. Sesaat Dev repot dengan usaha house tour-nya. Aisha diam-diam menambil pekerjaan fulltime. Dev berasa kaget jika ketetapan Aish diambil tanpa ada sepengetahuan ia. Aish ajak Dev untuk mengawali hidup baru, tinggalkan keluarga pokoknya. Tetapi Dev keberatan. Dev sudah memandang jika dianya terikat dengan Manor Netaji. Dia ingin merealisasikan mimpi kakeknya untuk buka Manor untuk siapa saja. Pendidikan sejarahnya yang sampai Phd. bukan apa-apa untuknya. Tekad untuk jalani usaha house tur telah jadi pilihan hati serta jati diri Dev.
"Aish, rumah ini, Old Delhi, house tur, buatku ini tidak hanya pekerjaan. Ini mengenai siapa saya. Itu hidupku. Riwayat menyambungkan saya dengan rumah ini. Kami geser dari Lahore tanpa ada mempunyai apa saja serta relik ini sebagai pelindung kami. Telah jadi kakek selalu untuk buka istana ini untuk siapa saja. Kemungkinan saya terdengar melodrama, tetapi bukan Aish. Bila saya tinggalkan rumah serta keluarga ini, karena itu saya tidak akan jadi milikmu. Sebab saya tidak lagi jadi diriku sendiri Aish."
Sayangnya menua bersama-sama di relik tua peninggalan pejuang bukan arah akhir Aish. Hari untuk hari pembicaraan suami istri ini makin seringkali berlangsung. Ditambah beberapa saat selanjutnya, Aish hamil. Aish berasa dianya belum siap untuk memiliki kandungan serta mempunyai anak. Aish berasa jika di umurnya yang masih tetap dua beberapa puluh tahun masih ingin memburu karier kepenulisannya, traveling ke beberapa negara. Dev menentramkan Aish. Dia merayu Aish untuk tunda kariernya setelah anaknya lahir. Menurut dia, janin ialah makhluk yang memiliki hak hidup. Aish pada akhirnya sepakat serta meneruskan kehamilannya. Seperti budaya India biasanya, info menyenangkan seperti ini dirayakan dengan share manisan dengan sanak saudara. Mereka berdua terbawa dalam romantisme kembali lagi.
Dipilihlah nama calon jabang bayi, DIsha, kombinasi dari nama Dev + Aisha. Disha mempunyai arti yang bagus dalam bahasa Hindi yakni arah. Seperti memvisualisasikan arah pernikahan kedua-duanya bukan lagi mengenai diri semasing tetapi untuk si anak.
Sayangnya permasalahan kembali lagi menimpa. Tanpa ada menyengaja janin Aish keguguran. Mertua serta saudara mempersalahkan Aisha atas kecelakaan itu. Menurutnya, bila Aish di dalam rumah saja serta tidak keluar-keluar rumah, kemungkinan janinnya masih aman sampai saat ini. Aish yang alami mental breakdown berasa cukup kesabarannya dalam menjaga pernikahannya. Dia berasa hidup dengan Dev tidak membuat bahagia lagi. Ketetapannya telah bundar untuk pulang sendirian ke rumah ayahnya di Mumbai.
Keluarga Dev ambil interval untuk pikirkan kembali lagi semua yang berlangsung. Dev dan ibu serta adiknya mengejar Aish ke Mumbai. Mereka ajak untuk berdamai serta menjadi lagi pasangan suami istri. Dev serta Aish sudah setuju untuk berjumpa di Khasmir untuk perjalanan romantis berdua. Keinginannya mereka dapat mengulang-ulang kembali lagi masa lalu manis serta menguatkan ikatan yang pernah ringkih.
Di Khasmir, Aish menanti di tepi sungai. Lama dia menanti, Dev tidak jua ada. Sampai pada akhirnya dia putuskan untuk buang masa lalu serta keinginan mengenai Dev. Tetapi, Aish masih dihantui oleh pertanyaan mengapa Dev tidak menjumpainya. Aisha berasa aneh saat Dev malah mengirim berkas perpisahan beberapa waktu setelah itu.
Tujuh tahun selanjutnya, Aish yang belum dapat move on dari Dev gagalkan gagasan pertunangannya dengan pria lain. Dia trauma pada pernikahan. Pandangannya mengenai cinta telah hancur. Menikah kemungkinan tidak lagi pas untuknya.
Sialnya waktu perjalanan bisnisnya ke arah Delhi untuk pembacaan novel best seller-nya, dia tempati satu gerbong yang sama juga dengan istrinya Dev.
Aish ketahui wanita itu adalah istri baru Dev sesudah mereka menceritakan mengenai rumah mereka. Aish memahami benar jika lelaki yang tinggal di Manor Netaji di Old Delhi hanya Dev, bekas suaminya. Yang meresahkan, Anu (istrinya Dev) bawa anak usia tujuh tahun. Umur yang sama juga dengan waktu pernikahannya dahulu.
Semua masa lalu mengenai Dev dengan semua pertanyaan serta sakit hati Aish mulai tersingkap. Tiap sequence cerita cinta Dev serta Aisha tersingkap satu-satu lewat pembicaraan serta insiden tidak tersangka semasa perjalanan kereta api.
Lalu, apa yang berlangsung sebetulnya? Apa Dev menikah dengan dua wanita dengan cara bertepatan? Apa Dev sebetulnya tidak menyukai Aish dulunya? Mengapa Dev tidak menjumpai Aish di Khasmir? Mengapa Dev justru kirim berkas perpisahan ? Mengapa sesudah tujuh tahun serta Aish sedang berupaya untuk move on, fakta mengenai Dev malah kembali lagi mendekati Aish?
Film ini rekomended sekali dilihat buat golongan sulit move on. Golongan yang masih tetap senang bertanya-tanya mengenai gagalnya jalinan kalian di waktu lampau. Golongan yang menyesal serta seringkali overthingking pikirkan mengapa bekas tinggalkan kita, pergi demikian saja tanpa ada coba menjaga jalinan yang sudah kejalin. Ahhhhh, cerita classic sadgirl serta sadboy. Wkwkwkwk.
Sesudah melihat film ini juga, saya pribadi berasa pertanyaanku semasa sekian tahun ini terjawab. Kemungkinan, jika kamu sedang merasai hal sama, coba tonton film ini. Mudah-mudahan pertanyaan yang menghantuimu sekian tahun mengenai bekas selekasnya terjawab. Namaste!
Kota Malang, 9 Agustus 2020